Wednesday, September 30, 2009

(Good) Cry helps!

3 months left. Such a long way to go. My mood goes up and down but 3 weeks back were mostly ok. It was accelarated by long holiday and Eid Mubarak. Met lots of people n relatives.
This week?...uh uh, rolling down again. I was too excited, too confident bout my great feeling then I went around, housekeeping, cooking, socializing etc more. The result? I spent 3 days resting at home, skipped working, feeling guilty n miserable. The worse, I had fever, bad headache, stomach ache and can't sleep for days. All in all I feel so so wrong.
One time, I went back to my remedy. No body's home. I just sit in the living room after "long journey" from work (I felt it was my very challenging way home ever) then started to cry. Not lasted long but a good one. Seem it's been ages I dropped my last tears. I dig up my angry n sadness then I threw them out by tears n a bit (scary) scream. Aaagh, then exhaling to catch my breath. Amazingly, I felt better then. It really helped.
At first, it was very tempting to ask my doctor one more time for anti depressant. Such a panacea for me. He would be reluctant to give me one and I understand his considerations about taking it. I'll think bout it again but now I don't need it. The last cry do help me. So people, for sometimes, good cry really works to help releasing bad feeling but don't do it too often. I know, you guys don't like sissy.

Sunday, September 6, 2009

Menghitung Mundur...Terlalu Awalkah?

Suntikan ke-33...4 bulan lagi aku menyelesaikan terapiku. Aku sudah mulai menghitung mundur dan mulai berencana akan apa yang kulakukan setelah terapiku selesai. Banyaak sekali yang ingin kulakukan....hal-hal yang tak dapat kulakukan saat ini karena faktor sulit konsentrasi dan anemia.

Konsultasi dengan dokterku awalnya cukup menyenangkan. Rasa deprsesiku mulai berkurang seiring bantuan sistenol yang ada saat sangat-sangat kubutuhkan dan terutama karena aku mulai bersahabat dengan diriku sendiriku. Pasrah saja, tak peduli omelan orang lain, terutama bosku *_^.
Dokterku hanya tersenyum saat kukatakan aku belum berani mengunjungi psikiater. Ternyata butuh keberanian extra untuk berkonsultasi dengan seorang ahli jiwa, dan aku belum memilikinya.
Jantungku menunjukkan perkembangan yang baik karena jarang sekali rasa nyeri kurasakan. Hanya berdebar-debar keras di saat tertentu terutama setelah kutelan ribavirin dosis pagi.

Berat badanku turun lagi, kali ini 0.5 kg. Total aku sudah kehilangan berat badanku 7.5 kg sejak kujalani pengobatan HCV. Dokterku tidak kelihatan senang kali ini. Ditambah lagi HBku yang di level 10. Cenderung turun terus. Beliau mengingatkan, meski terapiku sebentar lagi selesai, jika HBku menyentuh level 8 maka terapi harus dihentikan karena akan membahayakan hidupku. Doh...jangan sampai hal itu terjadi, karena artinya semua yang telah kujalani akan sia-sia. Dokterku kali ini lebih menegaskan bahwa aku tidak boleh capek...banyak istirahat (no lembur at all, he said very seriously) dan dipaksakan makan (ini dia, selama ini juga sudah dipaksakan kok). Lalu akhirnya beliau menyarankan aku untuk lebih sabar, karena memang konsentrasiku menurun drastis seiring rendahnya HBku. Tak heran aku merasa seperti pak bolot akhir-akhir ini.

Jadi weekend kali ini kuhabiskan beristirahat di rumah. Leher ini memang mulai sering sakit lagi dan suhu badanku juga sering naik lagi. Mungkin benar kata dokterku, no capek, no lembur...BUT how bout my deadline???

Syukuri Apa Yg Ada

Andai saja....saya masih punya keyakinan dan kekuatan seperti itu. Pasti semua akan baik-baik saja ya....Yuuk...nyanyi aja deeh....

D’Masiv – Jangan Menyerah

tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi

kita pasti pernah
dapatkan cobaan yang berat
seakan hidup ini
tak ada artinya lagi

reff1:
syukuri apa yang ada
hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini
melakukan yang terbaik

tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi

repeat reff1

reff2:
Tuhan pasti kan menunjukkan
kebesaran dan kuasanya
bagi hambanya yang sabar
dan tak kenal putus asa

repeat reff1
repeat reff2

Tuesday, September 1, 2009

Suntikan ke-31 dan 32

Yeeeiiii....sudah memasuki bulan ke-8...4 bulan lagi tak akan kulakukan rutinitas suntik-menyuntik dan meminum ribavirin berikut vitamin2 lainnya....

Secara fisik sudah jarang kurasakan efek samping yg dahulu datang tak terkendali. Sistenol kusentuh seingatku hanya sekali semingggu di saat tak tertahankan saja. Rasa sakit di leher hanya kurasakan bila aku benar2 capek atau kerja lembur atau stress. Rasa lemas masih menjadi sahabatku terutama setelah interferon memasuki tubuhku.

Masalah utamaku saat ini adalah mengatasi rasa depresiku. Menjaga mood ku agar bagus. Rekan sekerjaku ada yg mulai protes karena aku jd ketus. Maaf teman, andai saja bisa kutahan. Dikala jelek seperti itu, biasanya kudengar musik atau membaca novel. Tapi terapi terbaikku sepertinya dengan tidur. Membuatku melupakan segalanya. Namun tak dapat kulakukan di saat jam kerja kan? *_^. Oh yah, aku tidak tahan melakukan perjalanan jauh....I can be public enemy...karena di mataku semua pemakai jalan kecuali aku selalu salah...hahahahaha.....kalo sudah begitu biasanya leherku mulai sakit tak terkira...then bad mood coming...Teman seperjalanku jadi bingung pastinya melihat tingkahku yang aneh. Sabar ya teman-teman, 4 bulan lagi..aku akan kembali menjadi diriku yang dulu, bahkan kujamin lebih ceriaaah.......SEMANGATH.......