Monday, January 4, 2010

Tes HCV-RNA Post Suntikan ke-48

Keesokan harinya setelah ribavirin terakhir kutelan, tepatnya tanggal 26 Desember 2009, aku menjalani tes HCV-RNA. Aku selalu menjalani tes darah di lab yang sama, dan pada hari itu lab lumayan penuh. Efek terapi masih kurasakan, jadinya agak tidak sabar menunggu giliranku :p.

Hasil tes lab masih harus kutunggu 4 hari kemudian. Tak sabar rasanya. Suamikupun beberapa kali menelponku menanyakan apakah aku telah menerima hasil lab tersebut. Ketika saatnya tiba, kubuka amplop hasil tes lab sambil berjalan menuju tempat parkir. Tak tahan lagi rasanya kalau mesti melihatnya di rumah.

Sumringah rasanya ketika mengintip secarik kertas yang semula terbungkus dalam amplop kuning itu, tertulis bahwa virus HCV ku tidak terdeteksi. Kabar baik. Segera kusampaikan kabar tersebut kepada orang-orang tercinta dengan penuh rasa syukur. Akhirnya. Meski aku harus menunggu lagi tes HCV RNA post terapi berikutnya untuk mengetahui apakah terapiku benar-benar berhasil, setidaknya harapanku untuk sembuh semakin besar.

Hari-hari pun kujalani dengan penuh semangat. Bekerja. Berkumpul untuk ikut pertemuan dengan teman dan saudara menjadi kegiatan yang sangat mengasyikkan. Mengantar anakku untuk mengikuti kegiatan-kegiatannya pun sangat menyenangkan. Tak kuatir lagi aku berhadapan dengan makhluk-makhluk kecil itu, karena ketika menjalani terapi serasa mereka sangat berisik dan mengganggu :p. Jadilah aku mama kurang senyum waktu itu hehehe. Kini kunikmati saat mengobrol dan bercanda dengan mereka.

Oh Tuhan, terima kasih. Atas kekuatan yang Kau berikan. Juga rahmat Mu. Masih kutunggu belas kasih Mu selanjutnya, agar aku benar-benar sembuh.

1 comment:

  1. 3 (tiga) senyawa digunakan dalam pengobatan Hepatitis C adalah:

    1. Interferon Alfa adalah suatu protein yang dibuat secara alami oleh tubuh manusia untuk meningkatkan sistem daya tahan tubuh/imunitas dan mengatur fungsi sel lainnya. Obat yang direkomendasikan untuk penyakit Hepatitis C kronis adalah dari Inteferon Alfa bisa dalam bentuk alami ataupun sintetisnya.
    2. Pegylated Interferon Alfa, dibuat dengan menggabungkan molekul yang larut air yang disebut "Polyethylene Glycol (PEG)" dengan molekul interferon alfa. Modifikasi interferon alfa ini lebih lama ada dalam tubuh, dan penelitian menunjukkan lebih efektif dalam membuat respon bertahan terhadap virus dari pasien Hepatitis C kronis dibandingkan interferon alfa biasa.
    3. Ribavirin adalah obat anti virus yang digunakan bersama interferon alfa untuk pengobatan Hepatitis C kronis. Ribavirin kalau dipakai tunggal tidak efektif melawan virus Hepatitis C, tetapi dengan kombinasi interferon alfa, lebih efektif daripada inteferon alfa sendiri.

    READ MORE: http://djendral-berbagi.blogspot.com/2013/04/gejala-gangguan-hati-hepatitis-c.html

    ReplyDelete