Wednesday, July 29, 2009

Suntikan ke 26 dan 27

Setelah suntikan ke-26, saya merasa demam sebentar. Saya minum Panadol untuk menurunkan panas badan dan menghilangkan sakit kepala saya. Akhir pekan saya habiskan bersantai bersama keluarga besar di Puncak. Kepayahan juga saya berjalan di Taman Safari. Saya butuh banyak minum dan banyak istirahat di kala berjalan menikmati Taman Safari. Untung anak saya sabar menunggu saya istirahat untuk sekedar mengatur nafas. Kala itu saya merasa santai dan senang, hanya depresi sedikit saja karena tak kuat lagi jogging di alam terbuka *_^.

Suntikan ke-27 tak begitu baik. Rasanya lumayan sakit, tak kuasa saya meringis sampai-sampai suami meminta maaf berkali-kali. Semalaman saya demam sampai harus minum Panadol dua kali. Tidur tak nyenyak karena kerongkongan sangat kering sehingga harus terbangun berkali-kali untuk minum dan ke toilet. Minggu ini rasa depresi meningkat. Sering merasa kesal tanpa sebab yang jelas, ingin meledak saja rasanya. Untungnya semua berhasil saya tahan meski butuh waktu lama di ruang kosong atau di toilet kantor untuk menenangkan diri. Belum lagi sakit kepala dan rasa mual yang sering datang. Sepertinya tiada hari tanpa panadol.

Sayang, waktu konsultasi harus diundur karena dokter berhalangan dan harus ke luar negeri. Dada kiri sering merasa nyeri belakangan ini. Saya baca di internet, itulah salah satu efek Ribavirin, sehingga penderita jantung tak diijinkan terapi Ribavirin. Tapi tetap hal ini akan saya konsultasikan ke dokter karena rasa nyeri ini terkadang dapat membuat saya terhenti sesaat dari aktivitas.

No comments:

Post a Comment