Thursday, October 15, 2009

Yuuk Lindungi Diri Anda dan Mereka

Kemarin, tanganku teriris pisau saat memotong buah melon untuk anakku. Segera saja kuhentikan aktivitas tersebut, kemudian membersihkan pisau yang mengiris tanganku dan langsung kubersihkan lukaku dan menutupnya dengan plester. Serapat mungkin. Hal itulah yang harus kulakukan apabila diriku terluka, langsung menanganinya dengan cara menutupnya serapat mungkin, segera. Hal ini adalah salah satu cara mencegah penularan hepatitis c (hep c) kepada orang lain.

Virus hep c ditularkan melalui kontak langsung dengan darah. Benda pribadi penderita hep c yang terkena kontak langsung dengan darahnya seperti jarum suntik, benda tajam, sikat gigi, alat cukur dan alat manicure, tidak boleh disharing dengan orang lain. Bagi para wanita, hati-hati dalam menangani darah menstruasinya, karena dapat juga menjadi media penularan virus hep c. Jadi ketika luka anda yang mengeluarkan darah terkena darah penderita hep c, tertularlah anda. Untuk itulah, para penderita hep c harus memberitahukan kepada dokter gigi, dokter dan paramedis, ketika menerima layanan medis, bahwa mereka terinfeksi virus hep c agar para dokter dan paramedis lebih berhati-hati melindungi diri mereka dan pasien lainnya.

Dari literatur yang saya baca, bahwa secara nyata belum terbukti adanya penularan hep c melalui hubungan seksual yang menghindari blood to blood contact. Jadi hal ini cukup melegakan untuk pasangan suami istri yang salah satunya penderita hep c. Sepanjang hubungan sex yang dilakukan sehat dan menghindari kontak dengan darah, maka penularan tidak terjadi. Namun demikian, bagi seorang pasangan yang sedang melakukan terapi interferon dan ribavirin, lebih baik dirinya tidak hamil dulu karena akan membahayakan bagi janin. Lebih baik saat menjalani terapi, gunakan salah satu atau lebih alat kontrasepsi yang aman. Saya sih, sarankan gunakan kondom selain alat kontrasepsi yang lainnya.

Untuk penularan hepatitis yang lain, tidak seperti hep c yang penularannya hanya melalui kontak dengan darah penderita (blood-to-blood contact), hepatitis a (hep a) penularannya melalui kontaminasi feces penderitanya. Sedangkan hepatitis b yang dikenal sebagai penyakit yang 100 kali lebih menular dibanding HIV, cara penularannya lebih banyak lagi. Virus hep b dapat menular melalui air mani, cairan vagina, feces, air mata, saliva, keringat, dan darah. Namun ada suatu cara supaya anda terhindar dari virus hep a dan hep b yaitu, jika anda tidak dinyatakan imun, mintalah vaksin hep a dan b kepada dokter anda. Sedangkan untuk hep c, karena vaksinnya belum diketemukannya , maka anda mesti menjaga diri anda dari penularannya.

Nah, dengan mengetahui bagaimana cara suatu virus menular, bagi yang belum tertular, kita dapat mencegahnya dengan menerima vaksin dan lebih berhati-hati. Sedangkan bagi para penderitanya, diharapkan untuk ikut melindungi masyarakat kita dari penularan hep c.

No comments:

Post a Comment