Friday, June 5, 2009

Kekalahanku (Suntikan ke-18 dan 19)

Kali ini saya kalah.

Sesudah suntikan ke 18 saya mengalami meriang, sakit kepala dan sakit leher plus pundak yang tak kunjung henti. Tidak seperti sebelumnya yang akan mereda di hari ke-3. Di hari ke-6 saya merasakan malah sakitnya makin menjadi. Hal ini membuat saya ingin membuktikan bahwa semua yang saya rasakan murni efek samping dari terapi. Saat itu memang jadwal saya untuk tes lab hematologi dan kimia. Saya beranikan diri untuk juga tes anti-dengue IgG & IgM untuk memeriksa apakah saya terinfeksi virus demam berdarah yang sedang mewabah belakangan ini dan juga tes anti-salmonella typhi IgM untuk memeriksa apakah saya sakit typhus atau tidak. Hasilnya sungguh mengecewakan, walaupun trombosit saya masih sedikiiit di atas normal namun hasil tes menyatakan bahwa saya positif menderita demam berdarah. Saya hanya bisa pasrah….satu virus mematikan (hep c) saja tubuh saya mungkin saat ini sedang bersusah payah untuk melawannya, namun sekarang 2 macam virus mematikan ada dalam tubuh saya?

Saya diopname selama 5 hari di rumah sakit tempat saya melakukan terapi sehingga memang dokter sayalah yang menangani. Suntikan ke-19 saya lakukan di tempat tidur rumah sakit yang sama sekali tidak nyaman. Saya hanya bisa sabar dan menyemangati diri sendiri bahwa semuanya akan berlalu. Hari ke-5 di rumah sakit saya merasakan sudah sedikit lebih baik dan dokter sudah mengijinkan saya untuk pulang. Namun saya masih harus tinggal di rumah lebih lama karena sakit kepala, pundak, leher dan rasa lemas ini silih berganti mendera terutama saat pagi dan malam hari. Sampai hari ini, sudah 2 minggu saya tidak bekerja, saya masih merasakan sakit yang sama namun saya sudah harus bersiap untuk melakukan suntikan yang ke-20. Saya akan terus mencoba untuk bertahan……sampai akhir. Dan malam ini saya berdoa agar diberi kekuatan yang luar biasa untuk menahan rasa ini semua.

No comments:

Post a Comment